Roll Camera / Rol Kamera!

Dua orang duduk di lantai di depan monitor sementara seorang kru kamera mengambil gambar jendela yang terbuka / Two people sit on the floor in front of monitors while a camera person shoots out an open window.

[su_tabs style=”default” active=”1″ vertical=”no” class=””]
[su_tab title=”en” disabled=”no” anchor=”” url=”” target=”blank” class=””]

Everyone arrived very excited for filming this week. We have generated a lot of material and many of the shots are beautiful to look at. Many of the locations have challenges regarding the sound, especially considering we are in the midst of rainy season – once the heavy rain starts, the sound of drumming on the roofs tends to drown out everything else! And everything stops for the calls to prayer, making it a good time to shoot silent footage.

Dua orang duduk di lantai di depan monitor sementara seorang kru kamera mengambil gambar jendela yang terbuka / Two people sit on the floor in front of monitors while a camera person shoots out an open window.
Pengambilan gambar di dalam dan luar. Foto oleh Michael Achtman / Shooting inside and out. Photo by Michael Achtman

We are continuing exploration of the three main characters even as we film. Some of the techniques involve hot-seating to camera, playing out scenes that involve the characters’ significant others, and silent shots of the characters alone or in groups. At the same time, we continue to explore the site in and around PSBK as location settings.

Seorang sutradara duduk di depan monitor sementara sebuah adegan sedang diperankan / A director sits in front of monitors while a scene is acted out.
. Pengambilan gambar di Galeri. Foto oleh Michael Achtman/Shooting in the Gallery. Photo by Michael Achtman

It’s very interesting to watch how important themes emerge as the characters develop further. Without giving too much away, Retno, Aik and Jana are all struggling with issues around identity, relationships with family, and self expression.

Sutradara dan kru kamera mengambil gambar para aktor yang sedang duduk di pintu teras luar / Director and camera crew shoot actors sitting in doorway of an outdoor terrace.
Pengambilan gambar di balkon Layang-Layang. Foto oleh Michael Achtman/Shooting on Layang-Layang balcony. Photo by Michael Achtman

One ongoing question has been how to bring these diverse characters together in a scene, or whether that’s even desirable or necessary?How much of the drama needs to be explicit and how much should be left to the audience?

Kru mengelilingi kamera yang berada pada tripod yang mengarah ke sebuah mobil / Crew surrounds a camera on tripod pointed into a car.
Pengambilan gambar di tempat parkir. Foto oleh Michael Achtman/Shooting in parking lot. Photo by Michael Achtman

Caglar and Michael had several interesting conversations throughout this period about dramaturgy. A traditional dramaturgical approach would be to push the characters into situations where they reveal their inner conflicts, e.g. they would confess their past and present issues to a friend, or break down and speak their inner truth. But Caglar is more interested in what is unsaid. It’s enough to see that there is something going on under the surface without explicitly revealing what that is. The behaviour and the mystery of each character draws you in.

That’s a wrap! After three days of shooting, we had a nice, relaxed celebration and meal together and got to know each other even better. Post production starts tomorrow (Thursday 24 Jan).

Aktor dan kru berpesta di sekitar meja dengan makanan dan minuman / Cast and crew celebrate around a table with food and drinks.
Bungkus! Foto oleh Michael Achtman/That’s a wrap! Photo by Michael Achtman

[/su_tab]
[su_tab title=”id” disabled=”no” anchor=”” url=”” target=”blank” class=””]

Semua orang datang sangat bersemangat untuk proses pengambilan gambar di minggu ini. Kami telah menghasilkan banyak bahan dan banyak tangkapan gambar yang indah untuk dilihat. Banyak lokasi memiliki tantangan, terutama dalam hal suara, dengan mengingat bahwa kami sedang berada di tengah-tengah musim hujan – begitu hujan deras mulai, suara hujan di atap cenderung menenggelamkan suara-suara yang lain! Dan juga semuanya berhenti saat adzan berkumandang, menjadikannya saat yang tepat untuk mengambil rekaman bisu.

Dua orang duduk di lantai di depan monitor sementara seorang kru kamera mengambil gambar jendela yang terbuka / Two people sit on the floor in front of monitors while a camera person shoots out an open window.
Pengambilan gambar di dalam dan luar. Foto oleh Michael Achtman / Shooting inside and out. Photo by Michael Achtman

Kami terus mengeksplorasi tiga karakter utama bahkan saat kami sedang mengambil gambar. Beberapa teknik melibatkan ‘kursi panas’ yang direkam kamera, memerankan adegan yang melibatkan pasangan dari karakter, dan rekaman bisu dari karakter itu sendiri atau dalam kelompok. Pada saat yang sama, kami terus menjelajahi wilayah sekitar PSBK untuk mengatur lokasi.

Seorang sutradara duduk di depan monitor sementara sebuah adegan sedang diperankan / A director sits in front of monitors while a scene is acted out.
. Pengambilan gambar di Galeri. Foto oleh Michael Achtman/Shooting in the Gallery. Photo by Michael Achtman

Menyaksikan bagaimana tema-tema yang penting bermunculan saat karakter-karakter mulai berkembang merupakan hal yang sangat menarik. Tanpa menunjukan terlalu banyak, Retno, Aik dan Jana berjuang dengan masalah seputar identitas, hubungan dengan keluarga, dan ekspresi diri.

Sutradara dan kru kamera mengambil gambar para aktor yang sedang duduk di pintu teras luar / Director and camera crew shoot actors sitting in doorway of an outdoor terrace.
Pengambilan gambar di balkon Layang-Layang. Foto oleh Michael Achtman/Shooting on Layang-Layang balcony. Photo by Michael Achtman

Satu hal yang masih menjadi pertanyaan adalah bagaimana menyatukan karakter-karakter yang beragam ini dalam sebuah adegan, atau apakah hal itu diinginkan atau diperlukan? Berapa banyak yang harus terlihat secara gamblang dan berapa banyak yang harus diserahkan kembali kepada penonton?

Kru mengelilingi kamera yang berada pada tripod yang mengarah ke sebuah mobil / Crew surrounds a camera on tripod pointed into a car.
Pengambilan gambar di tempat parkir. Foto oleh Michael Achtman/Shooting in parking lot. Photo by Michael Achtman

Caglar dan Michael melakukan beberapa percakapan menarik tentang dramaturgi selama periode ini. Pendekatan dramaturgi tradisional akan mendorong karakter ke dalam situasi di mana mereka mengungkapkan konflik batin mereka, mis. mereka akan mengakui masalah permasalahan baik lalu maupun sekarang kepada seorang teman, atau kalut dan mengungkapkan kebenaran diri mereka. Tapi Caglar lebih tertarik pada hal yang tak terucap. Itu cukup untuk melihat bahwa ada sesuatu yang terjadi tanpa harus secara eksplisit mengungkapkan hal tersebut. Perilaku dan misteri dari setiap karakter akan menarik Anda masuk ke dalamnya.

Bungkus! Setelah proses pengambilan gambar selama tiga hari, kami mengadakan perayaan santai yang menyenangkan serta menggunakan kesempatan tersebut untuk lebih mengenal satu sama lain. Pasca produksi dimulai besok (Kamis 24 Januari).

Aktor dan kru berpesta di sekitar meja dengan makanan dan minuman / Cast and crew celebrate around a table with food and drinks.
Bungkus! Foto oleh Michael Achtman/That’s a wrap! Photo by Michael Achtman

[/su_tab]
[/su_tabs]

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

The maximum upload file size: 8 MB. You can upload: image, audio, video, document, spreadsheet, interactive, other. Links to YouTube, Facebook, Twitter and other services inserted in the comment text will be automatically embedded. Drop file here